AQIDAH DAN TAUHID
EDITOR : DRS.HM.SAKTI
RANGKUTI,MA.
Berbaiat Kepada Rasulullah
Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata:
Aku berbaiat kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendirikan
salat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik kepada setiap muslim. [HR
Muslim]
|
Hadis riwayat Itban bin Malik ra.:
Dari Mahmud bin Rabi` ia berkata: Aku datang ke Madinah dan
bertemu Itban. Dan aku berkata: Aku mendengar cerita tentang engkau. Itban
berkata: Mataku terkena suatu penyakit. Lalu aku menyuruh orang menghadap
Rasulullah saw. untuk mengatakan kepada beliau bahwa aku ingin engkau
(Rasulullah saw.) datang dan mengerjakan salat di rumahku, sehingga aku dapat menjadikannya
sebagai mushalla. Nabi pun datang bersama beberapa orang sahabat beliau. Beliau
masuk dan mengerjakan salat di rumahku. Sementara itu para sahabat saling
berbincang di antara mereka. Mereka umumnya sedang membicarakan Malik bin
Dukhsyum (artinya, mereka membicarakan sikap orang-orang munafik yang buruk, di
antaranya Malik). Mereka ingin Rasulullah saw. berdoa agar Malik mendapat
celaka. Mereka ingin ia tertimpa malapetaka. Ketika Rasulullah saw. selesai
salat, beliau bertanya: Bukankah ia bersaksi: Bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan aku adalah utusan Allah? Para sahabat menjawab: Memang benar ia mengucapkan
itu, tetapi itu tidak ada dalam hatinya. Rasulullah saw. bersabda: Seseorang
yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah,
tidak akan masuk neraka atau dimakan api neraka. [HR. Muslim]
|
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. dan Muaz bin Jabal berboncengan di atas
tunggangan. Rasulullah saw. bersabda: Hai Muaz. Muaz menyahut: Ya, wahai utusan
Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. memanggil lagi: Hai Muaz.
Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Sekali lagi
Rasulullah saw. memanggil: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku
siap menerima perintah. Rasulullah saw. bersabda: Setiap hamba yang bersaksi
bahwa: Tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
maka Allah mengharamkan api neraka atasnya. Muaz berkata: Wahai Rasulullah,
bolehkah aku memberitahukan hal ini kepada orang banyak agar mereka merasa
senang? Rasulullah saw. bersabda: Kalau engkau kabarkan, mereka akan
menjadikannya sebagai andalan. [HR Muslim]
Hadis riwayat Muaz bin Jabal ra., ia berkata:
Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan
beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal.
Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian
berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku
menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan
sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun
menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda:
Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka
beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah
berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya,
wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya:
Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah?
Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah
tidak akan menyiksa mereka. [HR. Muslim]
Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengucapkan: Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as. adalah
hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam
dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa neraka itu benar,
maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja
yang ia inginkan [HR Muslim]
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit.
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit.
Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?
Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib
dan berpuasa di bulan Ramadan.
Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu?
Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau
melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu
melihatmu.
Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat
itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak
lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya;
Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara
tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu
tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling
bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima,
yang hanya diketahui oleh Allah.
Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala:
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda:
Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka
tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia
datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka [HR. Muslim]
Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Bahwa Seorang badui menawarkan diri kepada Rasulullah saw. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi saw. tidak segera menjawab. Beliau memandang para sahabat, seraya bersabda: Ia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itu pun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. Sekarang, tinggalkanlah unta itu [HR. Muslim]
Bahwa Seorang badui menawarkan diri kepada Rasulullah saw. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi saw. tidak segera menjawab. Beliau memandang para sahabat, seraya bersabda: Ia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itu pun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. Sekarang, tinggalkanlah unta itu [HR. Muslim]
Berkata Abul Asy’ats Ash-Shan’aani ra, bahwasanya Nabi saw
bersabda: “Allah telah berfirman:
Sekiranya Aku uji salah seorang hamba-Ku yang mu’min, lalu ia
memuji-Ku atas apa yang telah Aku ujikan itu (niscaya Aku akan perintahkan
kepada Malaikat-Ku agar) berilah pahala yang bersambungan baginya, sebagaimana
pahala yang biasa kalian berikan”. (HR. Ahmad dan Thabrani)
Berkata Abu Umamah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: ”Allah
telah berfirman:
Wahai Malaikat-ku. Pergilah kepada hamba-Ku, dan timpakan ke
atasnya bala”
Maka para Malaikat pun menimpakan bala ke atasnya dan orang itu
memuji Allah. Para Malaikat lalu kembali mengatakan, ”Wahai Tuhan kami! Kami
telah menimpakan atasnya sebagaimana yang Engkau perintahkan.
Berfirman Tuhan: ”Kembali semula kepadanya, Aku ingin mendengar
apa katanya”. (HR. Thabrani)
Berkata Siti ‘Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“Allah Ta’ala telah berfirman:
Sesungguhnya Aku telah berjanji dengan Dzat-Ku terhadap
hamba-Ku, bahwa apabila dia menunaikan shalat tepat pada waktunya, niscaya Aku
tidak akan menyiksanya, dan bahwa Aku akan memasukkannya ke dalam surga tanpa
hisab lagi”. (HR. Hakim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar