EDITOR
: DRS.HM.SAKTI RANGKUTI,MA.
GURU
AGAMA ISLAM SMAN 1 GALANG –DELI SERDANG
Sistem
Pendidikan di Negara Timur Tengah (Irak), Eropa (Perancis), dan
Asia (Kamboja)
Negara
Irak adalah Negara yang berbentuk Republik yang merdeka pada tahun 1958. Pada
tahun 1950 negara ini berpenduduk 5.100.000 orang, 93 % penduduknya beragama
Islam (4.730.000 orang) dengan rincian kaum sunni 36 % (1.850.000 orang) dan
kaum syi’i 57 % (2.880.000 orang).
Luas
Negara Irak 304.000 km dengan ibukotanya Baghdad dan kota-kota termasyhur
antara lain Basra, Karbela, dan Mosul. Adapun penghasilan utama di Irak adalah
padi-padian, kurma, kapas, kulit, permadani, dan minyak (34.000.000 ton)
menurut data tahun 1955.
System pendidikan di Irak tidak jauh
berbeda dengan system-sistem pendidikan yang ada di Negara Timur Tengah
lainnya, yaitu: (a) tingkat Ibtidaiyah lamanya 6 tahun (enam kelas); (b)
tingkat Mutawassitah, lamanya tiga tahun; (c) tingkat Tsanawiyah, lamanya dua
tahun; dan (d) tingkat tinggi/Universitas, lamanya empat tahun. Pada tingkat
Ibtidaiyah dari kelas 1 s/d kelas VI diajarkan Agama 2 jam dalam seminggu.
Begitu juga tingkat Mutawassitah dan Tsanawiyah, pada tiap-tiap kelas diajarkan
agama 2 jam seminggu.
Fakultas Syari’ah
Fakultas
Syari’ah, mula-mula namanya madrasah Abu Hanifah, kemudian diubah menjadi
Madrasah Al-Imam A’zham. Sesudah itu diubah lagi menjadi Darul Ulum Diniyah.
Sekarang menjadi Fakultas Syari’ah, salah satu Fakultas dari Universitas
Baghdad. Dengan demikian fakultas Syari’ah dibawah Kementerian Pengajaran,
sedangkan sebelumnya berdiri sendiri dibawah Kantor Urusan Wakaf. Tujuan
Fakultas Syari’ah ialah memberikan pelajaran kecerdasan yang teratur pada
tingkat tinggi dalam ilmu Syari’at Islam, bahasa arab dan Kesusastraannya,
sejarah Islam, sejarah agama-agama dan Ketuhanan, ilmu-ilmu kemasyarakatan dan
pendidikan.
Fakultas Syari’ah
memberikan gelar ilmiah Bacalorious kepada mahasiswa yang telah lulus dalam
ujian penghabisan dalam ilmu-ilmu tersebut diatas. Belajar pada Fakultas
Syari’ah adalah Cuma-Cuma, tidal dipungut uang kuliah, bahkan dengan belanjanya
sendiri, serta diberikan makanan, pakaian, kitab-kitab pada mahasiswa
secukupnya, dan selain dari pada itu diberi pula uang saku tiap-tiap bulan.
Lama pelajaran empat tahun sesudah pelajaran Tsanawiyah.
Fakultas Tarbiyah
Pada
tahun 1923 M, diadakan kursus petang hari untuk guru-guru sekolah rakyat, buat
mendidik mereka menjadi guru pada sekolah menengah. Kemudian diubah system ini
dengan mengadakan sekolah sendiri, pelajar-pelajarnya diterima dari murid-murid
keluaran sekolah menengah dan lama pelajarannya dua tahun. Tetapi sekolah itu
di tutup pada tahun 1931 M. kemudian di buka kembali pada tahun 1935 M, dan
lama pelajarannya diubah menjadi tiga tahun pada tahun 1937 M. sesudah itu dijadikan
empat tahun pada tahun 1939 M hingga sekarang.
Dahulu pelajar-pelajarnya
putera saja, dan pada tahun 1937 M baru mulai menerima pelajar-pelajar puteri.
Pada tahun 1959 M Darul Mu’allimin al-Aliyah diubah namanya menjadi Fakultas
Tarbiyah sebagai salah satu Fakultas dari Universitas Baghdad, sedang rencana
pengajarannya tetap seperti sediakala. Mahasiswa yang diterima masuk Fakultas
Tarbiyah ialah pelajar yang berijazah sekolah Tsanawiyah atau sederajat dengan
itu. Begitu juga dapat diterima guru keluara Mu’allimin Ibtidaiyah, bila ia
telah praktek mengajar sekurang-kurangnya setahun lamanya serta mendapat
persetujuan dari Kementerian Pengajaran.
Lama belajar pada
Fakultas Tarbiyah empat tahun, dan mahasiswa yang lulus dalam ujian penghabisan
diberi gelar Licence dalam adab atau ulum. Fakultas Tarbiyah mempunyai
perpustakaan yang besar, berisi 30.000 jilid buku-buku bermacam-macam ilmu
pengetahuan sesuai dengan kebutuhan Fakultas Tarbiyah terdiri dari beberapa
jurusan :
1.
Jurusan Bahasa Arab.
2.
Jurusan Bahasa-Bahasa
Asing.
3.
Jurusan Ilmu-Ilmu
Kemasyarakatan.
4.
Jurusan Ilmu-Ilmu Hayat.
5.
Jurusan Kimia.
6.
Jurusan Ilmu Pasti.
7.
Jurusan Ilmu Alam.
Ada tiap-tiap jurusan itu
diberikan ilmu pendidikan dan ilmu jiwa mulai dari tingkat II s/d tingkat IV,
untuk menyiapkan mahasiswa menjadi guru pada sekolah menengah dalam mata
pelajaran yang dipelajarinya pada jurusan yang dipilih.
Lain dari pada itu ada
lagi jurusan pendidikan dan ilmu jiwa, yaitu untuk Takhassus dalam ilmu
pendidikan dan ilmu jiwa, lama belajarnya setahun. Tujuannya mendidik mahasiswa
menjadi guru ilmu pendidikan dan ilmu jiwa pada sekolah Mu’allimin/Mu’allimat
Ibtidaiyahatau menjadi pemeriksa (penilik di Indonesia) sekolah rakyat atau
kepala sekolah menengah. Mahasiswa yang diterima masuk jurusan ilmu pendidikan
atau ilmu jiwa itu ialah mahasiswa yang telah mendapat gelar Licence pada salah
satu jurusan tersebut diatas dan telah berpengalaman praktek mengajar
sekurang-kurangnya tiga tahun, serta menguasai bahasa Inggris, sehingga dapat
membaca buku-buku bahasa Inggris dalam ilmu yang akan dipelajarinya sebagai
sumber yang asli.
Sistem Pendidikan di
Perancis
Perancis
adalah Negara terluas ketiga di dunia setelah Ethiopia dan San Marine. Sampai
sekarang Negara Perancis yang berstatus Republik (Republik of Perancis) sudah
berusia 1.400 tahun. Negara ini tercatat dalam sejarah politik adalah Negara
penjajah urutan pertama disusul Inggris.
Nama
asli Perancis adalah La Republique
Francais, yang
di kepalai oleh seorang Presiden dengan kepala pemerintahan di ketuai oleh Perdana
Menteri. Setelah revolusi Perancis berakhir, maka pada zaman Napoleon Bonaparte
Negara mulai memonopoli pendidikan di Perancis dan perguruan swasta
diperkenankan berdiri dan mengambil bagian dalam system pendidikan.
Pendidikan di Perancis
berada di bawah tanggung jawab Departemen Pendidikan Nasional. System
pendidikan sentralistis, yaitu sekolah di kelola oleh Pemerintah Pusat.
Sejak zaman Pemerintahan
presiden De Gaulle (1958) diadakan tingkatan Pengelolaan pendidikan atau
administrasi pendidikan, yaitu :
1.
Tingkat pertama adalah
tingkat legislative dan penasehat pusat.
2.
Tingkat kedua adalah
tingkat administrasi dan pelaksana pusat.
3.
Tingkat kedua adalah
tingkat administrasi dan pelaksana setempat.
Kurikulum pendidikan
tingkat rendah terdiri dari bahasa Perancis, membaca, menulis, berhitung,
sejarah, ilmu bumi (khusus Perancis dan Negara-negara jajahan), akhlak,
kewarganegaraan, dasar-dasar ilmu pasti dan alam, menggambar, pekerjaan tangan,
bernyanyi dan gerak badan.
Murid-murid yang hendak
melanjutkan sekolah mnengah, harus lulus ujian masuk kelas enam, terutama bagi
mereka yang mempunyai nilai ujian cukup. Kalau nilainya baik, maka mereka dapat
masuk dan diterima secara otomatis di tahun pertama (classes de sixieme). Yang
menarik untuk dipelajari adalah tingkat kelas dimulai dari angka yang tertinggi
kemudian menurun. Jadi sekolah dasar enam tahun, dan kelas diatur sebagai
berikut:
1.
Kelas enam = kelas satu
di Indonesia.
2.
Kelas lima = kelas dua di
Indonesia.
3.
Kelas empat = kelas tiga
di Indonesia.
4.
Kelas tiga = kelas empat
di Indonesia.
5.
Kelas dua = kelas lima di
Indonesia.
6.
Kelas satu = kelas enam
di Indonesia.
Jadi, kalau tamat SD,
berarti betul kelas satu, bukan kelas enam.
Mengenai
pendidikan di Perancis, terdapat kekhususan tersendiri, yaitu semua peserta didik
yang mampu menamatkan pendidikannya di pendidikan rendah dengan rapot baik,
maka ia dapat melanjutkan sekolah Cycle
d’observation,terutama
peserta didik yang berusia 11-12 tahun. Lama belajar di Cycle d’observation dua
tahun, yaitu kelas V dan VI. Selama kuartal pertama semua peserta didik di
berikan mata pelajaran yang sama. Mereka yang lulus seleksi pada kuartal
pertama dapat masuk ke jurusan klasik (Section
Classique) dan
dapat pelajaran bahasa latin. Kalau di Indonesia pada zaman belanda dapat disamakan,
yaitu murid-murid kelas III Sekolah Rakyat atau Volk
School,diperbolehkan
ujian untuk masuk ke kelas H.I.S. (Hollands
Inlandse School)empat
tahun dengan bahasa pengantar bahasa Belanda untuk dapat melanjutkan ke
M.U.L.O. (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Mereka
yang menamatkan MULO dapat melanjutkan ke A.M.S. (Algemenee
Middelbare School) atau sekolah menengah umum atau ke HIK (Hollandsch
Inlandsche School atau Sekolah Guru). Bila mereka dapat
menamatkan Cycle d’Observation dengan baik, mereka dapat melanjutkan ke jurusan
tang dikehendaki oleh orang tuanya. Jurusan-jurusan yang ada adalah :
1)
Jurusan Pendidikan Penutup (L’enseignement
Terminal) dengan
lama belajar tiga tahun. Pendidikan ini diberikan khusus bagi peserta didik
yang kemampuan inteleknya rendah dan tidak ada sambungannya. Mata pelajaran
dititkberatkan kepada ketrampilan yaitu bercocok tanam, pekerjaan tangan, ilmu
dagang, bertukang dan menjadi magang di beberapa perusahaan untuk memperoleh
pendidikan praktis yang berguna bagi kehidupan mereka. Mereka diberi ijazah certificate
d’Etudes Premaires Elementaires.
2)
Jurusan Pendidikan Umum Pendek (L’enseignement
Genteral Court).Lama
pendidikan tiga tahun. Kurikulumnya menitikberatkan kepada ilmu pasti, dua
bahasa asing dan diakhiri dengan ujian. Bagi yang lulus memperoleh ijazah
Pendidikan Umum (Brevet d’Enseignement
General). Mereka
dapat diterima bekerja di pekerjaan yang tidak bersifat teknis misalnya di
kantor pemerintahan sebagaimana yang terjadi di Indonesia, yaitu tamat sekolah
menengah dapat diterima menjadi pegawai di bagian administrasi, atau mereka
diperkenankan melanjutkan pendidikan ke Sekoal Normal Pendidikan Guru.
3)
Jurusan jenis ketiga adalah Pendidikan kejuruan Pendek (L’enseignement
Proffessionnele Court) dengan lama belajar empat tahun. Pendidikan
ini diperuntukkan bagi peserta didik yang berbakat teknis, yaitu mereka yang
tidak berbakat ke pendidikan yang bersifat umum seperti jurusan kedua diatas.
Mereka dalam pendidikannya lebih banyak praktik di samping teori. Di Indonesia,
pendidikan kejuruan ini seperti: SMEP, SMEA, STM. Kepada mereka juga diberikan
mata pelajaran umum untuk meluaskan wawasan mereka. Mereka yang dapat
menamatkan pendidikannya diberikan ijazah kejuruan atau Certificat
d’Aptiture Proffessionelle. Keahlian yang mereka terima membuka
kesempatan mereka untuk ahli menengah dalam bidang industri atau pekerjaan
umum.
4)
Jurusan jenis keempat adalah Pendidikan Kejuruan Panjang(L’enseignement
Proffessionnele Long). Pendidikan dikhususkan bagi yang
berkemampuan intelek atau IQ tinggi. Pada jurusan ini ada dua keahlian Lyceum
Kejuruan (Lycees Technique) dan
keahlian teknik atau Technique
Berevete. Lama
pendidikan pada jurusan keahlian pertama empat tahun.
5)
Jurusan Pendidikan Umum Panjang (L’enseignement
General Long).Jurusan
mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Lama
pendidikan tujuh tahun.
Kelima jurusan menengah
diatas terdapat pada kepemimpinan Menteri Pendidikan Nasional Berthion pada
tahun 1959 M. di Indonesia, ujian ini dapat disamakan dengan EBTANAS untuk
memasuki Perguruan Tinggi. Menurut catatan sejarah pendidikan system pendidikan
atau proses belajar-mengajar yang diproses bersifat kaku, yaitu guru memberi
kuliah – peserta didik membuat catatan (Cahiers).
Sistem Pendidikan di
Negara Kerajaan Kamboja
System
pendidikan pada Negara Kamboja tidak jauh system pendidikan di Perancis, yaitu
sekolah-sekolah didirikan oleh kaum agama. Kamboja yang luasnya 181.000 km dan
memiliki iklim yang sama dengan Negara Indonesia, yakni iklim tropis.
System Pendidikan yang
ada di Kamboja pada garis besarnya terdiri dari tiga macam, yaitu :
1.
System Pendidikan Rakyat.
2.
Pendidikan Agama Budha.
3.
Pendidikan Pribadi.
Sistem Pendidikan Rakyat
Pendidikan
trdisional di Kamboja berdasarkan pada pendidikan setempat yang diajarkan oleh
para guru-guru agama. Para pelajara diharuskan menghafalkan pelajaran-pelajaran
agama budha. Selama masa pendudukan Perancis system pendidikan menganut system
pendidikan Perancis, selain dari pada pendidikan trdisional.
Pada tahun 1931 M di
Kamboja hanya terdapat tujuh orang yang belajar di Sekolah Tinggi, dana pada
tahun 1936 M hanya terdapat sekitar 50.000 hingga 60.000 anak yang mendaftar
belajar di sekolah dasar. Dari awal abad 20 sampai tahun 1975 M system
pendidikan yang dilaksanakan adalah pendidikan rakyat serta pendidikan yang ada
di Negara Perancis. System pendidikan ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
1)
Sekolah Dasar.
2)
Sekolah Lanjutan
3)
Sekolah Tinggi
4)
Sekolah pribadi.
Pendidikan rakyat ini
dibawah naungan hokum Kementerian Pendidikan, yang menggunakan control penuh
melebihi system yang ada, yaitu seperti membuat silabi sendiri, menyewa dan
membayar guru-guru, menyiapkan persediaan dan membentuk pengawasan-pengawasan
sekolah. Seorang pengawas di sekolah dasar haruslah memiliki wibawa, dan para
pengawas kini pun ada di setiap provinsi. Komite Kebudayaan pun berada dibawah
tanggung Kementerian Pendidikan yang memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan dan memperkaya bahasa Kamboja.
Pendidikan Dasar dibagi
dalam dua bagian dengan tiga tahun setiap bagiannya. Keberhasilan menyelasaikan
pendidikan pada setiap bagian-bagiannya akan mendapatkan sertifikat pengakuan.
Kurkulum Sekolah Dasar di Kamboja terdiri dari : aritmatika, sejarah, etika,
kewarganegaraan, wajib militer, geografi, kesehatan, bahasa, dan ilmu
pengetahuan, ditambah pendidikan psikologi dan buku pedoman kerja.
Bahasa Perancis
diajarakan di tahun kedua. Bahasa Khmer diajarkan dibagian peratama sekolah
dasar, dan bahasa Perancis dibagian kedua sekolah dasar, diawal tahun 1970-an.
Bahasa Khmer digunakan
lebih luas lagi hingga bagian kedua darin sekolah dasar. Ditahun 1980,
pendidikan dasar dimulai dari tingkat satu hingga tingkat empat.
Sekolah lanjutan juga
dibagi dalam dua bagian, tiga tahun untuk lanjutan dan setahunnya dipersiapkan
sebelum Perguruan Tinggi. Untuk menyelasaikan tingkatan harus menyelasaikan
pelajaran secara sebagian-sebagian (berangsur). Untuk menyelasaikan yang
pertama dua tahun dalam dua bagian, dan pelajar akan menyelasaikan sebagian
pelajarannya, sehingga menjadi sarjana muda (BA), dan dilanjutkan dengan
penyelasaian akhir dengan ujian serupa yang telah mereka lewati untuk sarjana
lengkapnya.
Kurikulum lanjutan di
Kamboja serupa dengan kurikulum lanjutan yang ada di Perancis. Dimulai pada
tahun 1967, toga tahun terakhir dari sekolah lanjutan dibagi dalam tiga
penyelesaian yang didalamnya mengandung tiga pelajaran pokok, yaitu :
1.
Pelajaran Matematika dan
Biologi.
2.
Pertanian.
3.
Biologi.
Di akhir tahun 1960-an
dan awal tahun 1970-an, pendidikan kota lebih menekan pada pendidikan teknik.
Dalam IRK pendidikan lanjutan dikurangi enam tahun.
Pendidikan tinggi
tertinggal dari pendidika dasar dan lanjutan hingga akhir tahun 1950-an. Di akhir
tahun 1950-an, pendidikan tinggi terdapat 250 mahasiswa. Mahasiswa banyak
belajar di Perancis, tetapi setelah Kamboja mendapatkan kebebasannya, mahasiswa
yang belajar Universitas bertambah banyak dan mereka belajar di Amerika
Serikat, Kanada, China, Uni Soviet dan Jerman Barat.
Yang
paling banyak adalah belajar di universitas Phnom
Penh,
mendekati 4.570 mahasiswa dan 730 mahasiswi yang ada dalam delapan fakultas :
1.
Sekretaris dan
Kemasyarakatan.
2.
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
3.
Hukum dan Ekonomi.
4.
Kedoteran.
5.
Farmasi.
6.
Ilmu Perdagangan.
7.
Pelatihan Guru
8.
Pelatihan Tinggi Guru.
Banyak
universitas yang dibuka diberbagai provinsi yang ada seperti provinsiKampong
Cham, Takev, Batdambang, dan
di Phnom Penh sendiri.
Tetapi pada tahun 1970, tiga provinsi yang mengadakan universitas tersebut tutp
karena peperangan dan ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.
Selama rezim Khmer merah
berkuasa di Kamboja, pendidikan mengalami kehancuran dan hampir tidak ada,
setelah hamper dua decade rakyat Kamboja dapat membaca dan menulis. Setelah
diambil alih oleh Khmer Merah mulai banyak yang buta huruf kembali.
Sekolah-sekolah ditutup, dan pendidikan rakyat mati. Ditahun 1970 lebih kurang
20.000 guru yang tinggal di Kamboja, kemudian hanya ada sekitar 5.000 orang
guru saja dalam sepuluh tahun terahir. Hamper 90% guru-guru mati terbunuh
didalam kekuasaan rezim Khmer Merah. Hanya sekitar 725 pengajar di universitas,
2.300 guru pada sekolah lanjutan, dan sekitar 21.311 guru pada sekolah dasar
yang dapat mempertahankan nyawanya pada masa kekuasaan rezim Khmer Merah.
Setelah kekuatan Khmer pergi dari Kamboja sitem pendidikan mulai dibangun
kembali dari awal atau dasar, karena tidak ada sama sekali. Buta huruf yang
terjadi di Kamboja pun melebihi daripada 40% dan anak-anak yang berusia dibawah
14 tahun pun banyak yang kurang memiliki dasar pendidikan.
Pendidikan mulai dibangun
secara perlahan dan pasti, dan dibangun oleh kekuasaan PRK. Dalam tahun 1986
mulai dibangun pendidikan tinggi. Fakultas Kedokteran dan Farmasi dibuka pada
tahun 1980, Fakultas pertanian mulai berpoerasi pada tahun 1985, Institut
Bahasa yang terdiri dari bahasa Vietnam, Jerman, Rusia, dan Spanyol. Fakultas
Perdagangan mulai dibuka pada tahun 1979 dan juga Fakultas Pendidikan Vickeri
menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat mulai antusias terhadap pendidikan
dan pertama lebih diprioritaskan pada tahun 1984 akhir mulai diajarkan bahasa
asing.
Martin menggambarkan
tentang pendidikan yang dibangun PRK dasarnya menutup diri dari system
pendidikan di Vietnam, tetapi mulai menemukan titik temu untuk sekolah dasar
dan sekolah lanjutan yang mulai berubah dari secara langsung mencontoh seperti
system pendidikan di Vietnam. Dalam kekuasaan PRK, pendidikan dasar masih ada
hingga kelas enam, dan tingkat pendidikan lanjutan hingga kelas tiga. Martin
juga manuliskan, tidak setiap anak dan pemuda dapat sekolah karena sekolah
hanya ada di kota kecil sedangkan di pinggiran kota masih membutuhkan sekolah
serupa. Masyarakat buruh biasanya membayar 25 riel perbulan untuk membiayai anak-anaknya
sekolah, dan ada juga yang mencapai hingga 150 riel.
Pendidikan Agama Budha
Sebelum
Perancis mengadopsi system
pendidikannya, pengajar agama Budha sudah ada yang diajarkan oleh para rahib
dari kuil yang langsung sebagai gurunya. Para rahib yang menjadi guru tersebut
sangat menghormati fungsi pendidikan seperti doktrin yang diajarkan dalam Budha
dan sejarah yang ada tanpa memandang untung dan ruginya. Dalam dalam pendidikan
ini para pemuda dan pemudi tidak diizinkan belajar didalam lembaga-lembaga yang
kecuali untuk membaca, menulis bahasa Khmer, dan mengikuti pengajaran dasar
dalam ajaran Budha.
Tahun 1933, system
pendidikan lanjutan untuk murid baru diciptakan dengan system pengajaran agama
Budha. Seperti sekolah-sekolah di Pali menyediakan tiga tahun untuk menguasai
perangkat pendidikan untuk duduk dan diterima di universitas agama Budha Phnom
Penh.
Adapun kurikulum agama
Budha ini terdiri dari pelajaran yang didapat di Pali, doktrin Budha, dan
Khmer. Selain itu didapat pula matematika, sejarah kamboja, geografi, ilmu
pengetahuan, kesehatan, kewarganegaraan, pertanian. Ajaran Budha ini berada
pada Kementerian Agama.
Hamper 600 sekolah dasar
Budha, dengan murid lebih dari 10.000 siswa dan 800 rahib sebagai gurunya, dan
ini berakhir hingga tahun 1962. Dalam tingkatan ini siswanya meneruskan
belajarnya ke universitas Preah Sihanouk Raj Buddist yang dibangun pada tahun
1959.
Institute agama Budha
mulai mengadakan penelitian dan riset di perpustakaan Royal yang dibangun tahun
1930. Banyak cerita di Kamboja yang terkenal, diantaranya adalah kisah
Tripitaka yang melengkapi koleksi ajaran agama Budha itu sendiri, yang
diterjemahkan dalam bahasa Khmer. Tidak ada informasi yang akurat yang dapat
kita lihat tentang kuil Budha ni hingga pada tahun 1987.
Pendidikan Pribadi
Untuk
membagi jumlah populasi pendatang di kamboja, pendidikan pribadi memgang
peranan yang penting dalam tahun-tahun sebelum komunis keluar dari Kamboja.
Bebrapa sekolah pribadi itu mulai beroperasi dan dilakukan oleh etnik atau
penduduk beragama minoritas. Penduduk minoritas seperti berkebangsaan China,
Vietnam, Eropa, Roma Katolik, dan kaum Muslim, mereka mengajarkan pengajaran
bahasa, kebudayaan, dan agama mereka.
Sekolah lainnya yang
mereka dirikan juga menyiapkan pendidikan bagi penduduk pribumi. Kehadiran
beberapa sekolah pribadi tersebut, khususnya yang berada di Phnom Penh dan
peserta yang belajar tentunya banyak dari pendatang dan kebanyakan masih
family.
System pendidikan pribadi
ini terdiri dari sekolah-sekolah bahasa China, sekolah-sekolah bahasa Perancis,
sekolah-sekolah bahasa Inggris, sekolah-sekolah bahasa Khmer. Siswa yang
belajar di sekolah-sekolah ini mulai berkembang dari sekitar 32.000 orang pada
tahun 1960 menjadi 53.500 orang pada tahun 1970, dan keluaran sekolah ini ada sekitar
19.000 orang setiap periodenya.
Udah Kena Tangkap.
BalasHapusMau Kaya?, Kerja,Kerja,Doa,Doa,Tawakal,Tawakal.
Bukan Pesugihan.
Dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 72 juga dijelaskan, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka Allah pasti mengharamkan surga kepadanya, dan neraka adalah tempatnya.”
Menurut Al Qur’an Surat Luqman ayat 13, Allah juga berfirman: ” Sesungguhnya menyekutukan (Allah) merupakan sebuah kedzaliman besar.”
Bahkan, segala amal baiknya berupa pahala dihapuskan ketika ia menjadi seorang yang musyrik. Allah dalam QS Al An’am ayat 88 berfirman: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, maka lenyap amalan yang telah mereka kerjakan.”
Dalam pesugihan, sudah jelas manusia menyekutukan Allah dengan bangsa gaib seperti jin, setan atau iblis.