BENARKAH HADITS-HADITS YANG TERDAPAT DALAM KITAB JAMI’
AL-SHAHIH KARYA IMAM BUKHARI TERMASUK KATAGORI HADITS SHAHIH
Editor : drs.HM.Sakti Rangkuti.MA.
Oleh : Prof.DR.Muhibbin,MA.
”Telitilah kembali setiap hadits
yang dinisbatkan pada Rasulullah SAW. Jangan asal riwayat Bukhari, lalu
dikatakan shahih.”
Benarkah demikian? ”Tidak semua hadits
yang terdapat dalam kitab Jami’ al-Shahih karya Imam Bukhari itu benar-benar
sahih. Terdapat beberapa hadis yang termasuk kategori lemah dan palsu,” kata
Prof Dr H Muhibbin MA, guru besar dan pembantu Rektor I IAIN Walisongo,
Semarang.
Menurutnya, berdasarkan penelitian
yang dilakukannya (hasilnya penelitian Muhibbin ini sudah dibukukan–Red),
terdapat hadis yang bertentangan dengan Alquran maupun antarhadis di dalam
kitab tersebut.
”Hadis palsunya bermacam-macam. Ada
yang karena tidak sesuai atau bertentangan dengan Alquran, namun ada pula yang
tidak sesuai dengan kondisi kekinian,” terang mantan dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo ini.
Kepada Syahruddin El-Fikri, wartawan
Republika, Muhibbin mengungkapkan berbagai kelemahan hadits yang terdapat dalam
kitab Jami’ al-Shahih tersebut. Berikut petikannya.
Benarkah hadits-hadits yang terdapat
dalam kitab Jami’ al-Shahih karya Imam Bukhari itu semuanya masuk kategori hadits
sahih?
Tidak. Tidak semua hadis yang terdapat dalam kitab itu masuk dalam kategori sahih. Terdapat beberapa hadits palsu dan lemah (dlaif). Saya sudah mengungkapkan hal ini dalam disertasi doktoral saya yang sekarang sudah dibukukan.
Tidak. Tidak semua hadis yang terdapat dalam kitab itu masuk dalam kategori sahih. Terdapat beberapa hadits palsu dan lemah (dlaif). Saya sudah mengungkapkan hal ini dalam disertasi doktoral saya yang sekarang sudah dibukukan.
Perlu diketahui, sebelumnya
pengungkapan hadits palsu dan lemah dalam karya Imam Bukhari itu juga sudah
pernah diungkapkan para pemikir dan peneliti hadits lainnya. Misalnya,
Fazlurrahman (1919-1988 M), Abu Hasan al-Daruquthni (306-385 H), al-Sarkhasi (w
493 H/1098 M), Muhammad Abduh (1849-1905 M), Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935
M), Ahmad Amin (w 1373 H/1945 M), dan Muhammad Ghazali (w 1416 H/1996 M).
Bisa dicontohkan, beberapa hadits
palsu yang Anda temukan dalam kitab tersebut?
Misalnya, hadits palsu yang terdapat
dalam kitab itu, setelah diteliti, ternyata ada yang tidak sesuai dengan fakta
sejarah. Misalnya, tentang Isra Mi’raj. Di dalam kitab itu, disebutkan bahwa
terjadinya Isra Mi’raj itu sebelum jadi Nabi. Faktanya, Isra Mi’raj itu setelah
Rasulullah diutus menjadi Nabi.
Kemudian, ada pula hadits Nabi yang
bertentangan dengan ayat Alquran. Contohnya, tentang seseorang yang meninggal
dunia akan disiksa bila si mayit ditangisi oleh ahli warisnya. (Lihat Kitab
Jenazah, bab ke-32, hadis ke 648/I–Red).
Ini kan bertentangan dengan ayat
Alquran, bahwa seseorang itu tidak akan memikul dosa orang lain. (Lihat ayat
Alquran surah al-Fathir ayat 18, Al-An’am ayat 164, Az-Zumar ayat 7, Al-Isra
ayat 15, dan An-najm ayat 38–Red).
Dan, masih banyak lagi hadits yang
bertentangan atau tidak sesuai dengan ayat Alquran maupun hadits Nabi SAW.
Apa kriterianya sehingga ungkapan
itu dikatakan benar-benar hadits Nabi, padahal menurut Anda, itu bukan hadits
sahih?
Dalam penelitian yang kami lakukan,
ada beberapa kriteria dalam menilai sebuah hadits itu dikatakan sahih atau
tidak, mutawatir atau tidak, ahad, atau lainnya.
Dalam kitab Bukhari, beliau sendiri
tidak memberikan keterangan perinci mengenai kriteria kesahihan hadits. Bukhari
hanya mengatakan bahwa semua hadits yang ditulisnya dalam al-Jami’ al-Shahih
itu sebagai hadits, dari seleksi sekitar 300 ribu hadits. Dan, satu-satunya
yang dapat ditemukan dari Al-Bukhari adalah kriteria keharusan adanya pertemuan
(al-Liqa`) antara satu perawi dengan perawi terdekatnya.
Menurut beberapa ahli hadits,
seperti al-Naysaburi (w 405 H/1014 M), al-Maqdisi (w 507 H), al-Hazimi (w 584
H), dan lainnya, kriteria hadits sahih yang dipakai Bukhari adalah kesahihah
yang disepakati, diriwayatkan oleh orang yang masyhur sebagai perawi hadits dan
minimal dua orang perawi di kalangan sahabat yang tsiqah (adil dan kuat
hafalan), serta lainnya.
Padahal, para ulama hadits lainnya
menyusun sejumlah kriteria dalam menilai hadis sebuah dapat dikatakan sahih dan
tidak, mulai dari segi sanad (tersambungnya para perawi hadits), matan (isi
hadits), serta kualitas dan kuantitas para perawi hadits. Bagaimana tingkat
hafalannya, keadilannya, suka berbohong atau tidak, dan lain sebagainya.
Karena itu, kami menilai, kriteria
yang dirumuskan oleh al-Bukhari mengandung beberapa kelemahan, terutama bila
diverifikasi terhadap kitab al-Jami’ al-Shahih itu sendiri.
Apa saja kelemahannya?
Kelemahan itu, antara lain, tentang
minimal jumlah perawi hadits yang harus meriwayatkan hadits. Di dalam kitab
tersebut, ditemukan cukup banyak hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang
perawi.
Begitu juga, dalam hal persambungan sanad
hadits juga terdapat kelemahan. Di antaranya, seperti diakui sendiri oleh
al-Bukhari, di dalamnya ada hadits yang muallaq, mursal, bahkan munqathi`
(terputus).
Juga, ada perawi hadits yang tidak
tsiqah, bahkan dituduh majhul (tidak diketahui identitasnya), dianggap kadzab
(berbohong), dan lainnya.
Bisa disebutkan beberapa contoh
perawi hadits yang diketahui tidak tsiqah atau lemah dalam Shahih Bukhari itu?
Misalnya, Asbath Abu al-Yasa`
al-Bashri. Ia tidak diketahui identitasnya atau majhul, dan menyalahi riwayat
orang-orang tsiqah.
Lalu, ada Ismal bin Mujalad, seorang
perawi yang dlaif (lemah) dan tidak termasuk orang yang kuat hafalannya.
Kemudian, ada Hisyam bin Hajir,
Ahmad bin Yazid bin Ibrahim Abu al-Hasan al-Harani, dan Salamah bin Raja’
sebagai perawi dlaif. Begitu juga, dengan Ubay bin Abbas, dikenal sebagai
perawi yang tidak kuat hafalannya dan munkir al-Hadits.
Selain kedua contoh hadits yang
ditengarai palsu tadi, apalagi contoh hadits yang diduga palsu dalam kitab
al-Jami’ al-Shahih tersebut?
Selain ada hadits yang bertentangan
dengan Alquran maupun hadits Nabi sendiri dan tidak sesuai dengan fakta
sejarah, juga diragukan hadits yang banyak mengungkapkan tentang masa depan.
Misalnya, tentang ungkapan, ‘Alaikum Bi sunnati wa sunnati khulafa`ur rasyidin
(Ikutlah kalian akan sunahku dan sunah khulafa`ur rasyidin). Bagaimana mungkin
Rasulullah SAW mengucapkan hadis ini, padahal saat itu belum ada khulafa`ur
rasyidin. Khalifah yang empat itu baru ada setelah Rasulullah SAW wafat.
Fathurrahman, seorang peneliti hadits
mengungkapkan, dirinya tidak mau sama sekali menerima hadits-hadits Nabi Saw
yang menyatakan tentang peristiwa masa depan. Istilahnya seperti ramalan.
Saya pribadi, masalah ini masih bisa
diterima. Sebab, memang ada yang sesuai dan ada pula yang tidak.
Dalam penelitian Anda, ada berapa banyak hadits yang tidak sahih dalam jumlahnya?
Secara spesifik, saya tidak menyebutkan berapa jumlah hadits palsu atau lemah di dalam kitab tersebut. Namun, al-Daruquthni menyatakan, terdapat sekitar 110 hadis palsu di dalam kitab tersebut dari sejumlah 6.000-an hadits. Muhammad al-Ghazali menyebutkan lebih banyak lagi.
Dalam penelitian Anda, ada berapa banyak hadits yang tidak sahih dalam jumlahnya?
Secara spesifik, saya tidak menyebutkan berapa jumlah hadits palsu atau lemah di dalam kitab tersebut. Namun, al-Daruquthni menyatakan, terdapat sekitar 110 hadis palsu di dalam kitab tersebut dari sejumlah 6.000-an hadits. Muhammad al-Ghazali menyebutkan lebih banyak lagi.
Beberapa di antara hadits yang kami
nilai lemah dan palsu, yakni tentang hadits masalah poligami, tentang kehidupan
dalam rumah tangga, tentang pernikahan. Misalnya, di dalam hadits riwayat
Bukhari disebutkan, Rasulullah SAW menikahi Maimunah pada saat berihram.
Ini bertentangan dengan hadits Nabi
sendiri yang melarang melakukan pernikahan selama masa haji atau berihram.
Kemudian, pernyataan Rasulullah menikahi Maimunah pada waktu ihram itu juga
bertentangan dengan hadis yang ditulis al-Bukhari di dalamnya kitabnya itu,
yang menyatakan Rasulullah menikahi Maimunah ketika usai bertahalul.
Dari hasil penelitian Anda, bisa
ditarik kesimpulan bahwa tidak semua hadits dalam Shahih Bukhari benar-benar
sahih?
Ya. Tidak semuanya bisa dikatakan
sahih. Sebab, Bukhari sendiri ada yang disebutkannya hadits mursal, hasan, dan
lain sebagainya.
Ketidaklayakan disebut sebagai hadis
sahih itu meliputi adanya pertentangan atau ketidaksesuaian dengan nas Alquran
dan Sunnah Mutawatirah. Materi hadis bertentangan dengan keadaan dan Sirah
Nabawiyah (sejarah hidup Nabi), bertentangan dengan fakta sejarah, adanya
materi hadits yang mengandung prediksi atau ramalan dan bersifat politis, serta
mengandung fanatisme kesukuan.
Lalu, bagaimana sikap umat untuk menggunakan hadits-hadits yang terdapat dalam Shahih Bukhari itu?
Lalu, bagaimana sikap umat untuk menggunakan hadits-hadits yang terdapat dalam Shahih Bukhari itu?
Saran saya, umat Islam hendaknya
berhati-hati setiap akan menggunakan atau mengamalkan sebuah hadits Nabi.
Sebab, sahih menurut perawi hadits A, belum tentu sahih menurut perawi hadits
B. Demikian pula yang lainnya. Telitilah kembali sebelum menggunakan dan
mengamalkannya.
Bagi para mubaligh, kami
menyarankan, hendaknya tidak asal mengutip hadits. Jangan selalu mengatakan
bahwa itu hadits Nabi. Padahal, sesungguhnya bukan. Rasul menyatakan, barang
siapa yang berbohong atas namaku maka tempatnya di neraka. Man Kadzdzaba alayya
muta’ammidan fal yatabawwa’ maq’adahu minan nar.
Telitilah kembali hadits-hadits yang
ada sebelum diamalkan. Sudah benarkah itu hadits Nabi SAW. Jangan asal termuat
dalam Shahih Bukhari, lalu diklaim sahih. Tanyakan pada yang lebih paham
tentang hadits.
KOMENTAR
- Kardjono pada FITNAH WAHABI TERHADAP RADIO RASIL DAN
USTADZ HUSEIN ALATAS
- abu abdillah ibnu mas'ud al-atsary pada Gerombolan Anti Habaib Rencanakan Serang
Ponpes Darul Sholihin Pimpinan Habib Ali al-Habsyi
- Surya pada Musyawarah ‘Ulama Pemecah Belah Umat ke-2
“Merumuskan Langkah Strategis Untuk Menyikapi Syi’ah”
- ahmad syaugie pada FITNAH WAHABI TERHADAP RADIO RASIL DAN
USTADZ HUSEIN ALATAS
- ben pada Kemajuan Iran Menggetarkan Dunia
JUMLAH
PENGUNJUNG
- 95,775 Orang
Arsip
Artikel
Terbaru
- Saudi Hapus Zionis Israel dari
Daftar Musuh
- PENJELASAN MENGENAI MIRACLE THE REFERENCE
DAN TAFSIR IBNU KATSIR
- Kunjungan Ayatullah Sayid Khamene’i Ke Rumah
Syahid Kristen
- Telah Terbit Buku Putih Mazhab Syi’ah
- Isyu Sampang dan Ribut Investasi Minyak
Bumi Madura
- Majalah Hidayatullah &
Kebohongan Jurnalisitik
- Hanya Anggarkan 70,3 Miliar, P3M Nilai
Kementrian Agama Tidak Serius Tangani Potensi Konflik
- Dien Syamsuddin : “Fatwa
Sesat Ulama Pemicu Konflik Sunnah-Syi’ah”
- Tragedi Syi’ah Sampang dan Solusinya
- Menag Tolak Syiah Dianggap Sesat
- Habib Seggaf dan Menag : “Sunnah-Syi’ah Bersaudara dan Sesama
Umat Islam”
- Presiden Gelar Rapat Terbatas Menyangkut
Penyerangan Muslim Syi’ah
- Mahfud MD: Usut Tuntas Kasus Penyerangan
Kelompok Syiah
- “ALLAHU AKBAR”…Hari Ini Muslim Syi’ah
Dibantai di Madura
- Cara Cepat Mendapat Jodoh
Blogroll
- "Kedubes" online Zionis Israel di
Facebook
- : BENMASHOOR ::
- Ahlul Bait Indonesia (ABI)
- Ahlul Bayt TV
- Analisi Pencari
Kebenaran
- Ba'asyir Memuji Para Teroris
- Dialog Sunni-Syiah
- Download Ebook
Kitab-Kitab Ahlulbayt
- DUA PUSAKA
- Ejaanya Eja
- Fatwa Habib Umar bin Hafidz Tentang Syi'ah
dan Pentingnya Ukhuwah Islamiyah
- Fitnah Mufti Perlis Terhadap Alawiyyin
- FORSAN SALAF
- Habaib Misionaris
Syi’ah (Fitnah Wahabi)
- Hakekat Tersembunyi situs hakekat.com
- http://arrahmah.com/ (Situs Teroris Wahabi)
- http://haulasyiah.wordpress.com
(Situs Fitnah Wahabi)
- http://www.eramuslim.com/
- http://www.hakekat.com/
- http://www.syiahindonesia.com Situs (Fitnah
Wahabi Terhadap Syi'ah)
- INILAH ISLAM
- IRIB
- ISLAM AKTUAL
- ISLAM PROTES – ISLAM PROLETAR
- Islam Syi'ah
- Islam Times
- Jauh dari Kami Kenistaan
- Kalangan Habaib
Serukan Untuk Tidak Merayakan Maulid Nabi!(Fitnah Wahabi)
- KANTOR BERITA AHLUL BAYT
- Kompilasi Artikel
Islam Syi'ah
- KONSPIRASI ZIONIS
- Majelis Ulama Indonesia
- Membongkar
Kebohongan & Penyesatan Buku ”Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
(SITUS WAHABI)
- Menjawab Tuduhan
Salafy-Wahabi
- Mp3 Kajian Manhaj
Salafy/Wahabi
- PUJIAN HABIB UMAR BIN HAFIDZ KEPADA HABIB
MUHAMMAD BIN ALWI SEPUTAR FITNAH DAN PENYERANGAN "YAPI"
- Rabithah Alawiyah Amanah Kita Bersama
- Rabithah Alawiyah
Pekalongan
- RadioSilaturahim
- SALEH LAPADI
- SEPUTAR TIMUR TENGAH
- SHIA EXPLAINED
- Sholat Jum'at Bersama Sunnah-Syi'ah
- Si Pencari Ilmu
- Situs Kementrian Luar Negeri "Zionis" Israel versi
Bahasa Indonesia
- syiahali.wordpress.com
- syiahindonesia.com..(situs fitnah wahabi)
- Wahabi News
- www.voa-islam.com (Situs Fitnah Wahabi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar