Pemikiran Muhammad Rasyid Ridha
EDITOR : USTADZ. DRS.HM.SAKTI RANGKUTI,MA.
Pemikiran Muhammad Rasyid Ridha
(Seorang
Pengagum dan Penerus Al-Afghani dan Abduh)
A. Biografi Singkat
Muhammad Rasyid Ridha lahir di al-Qalamun di
pesisir Laut Tengah pada tanggal 23 September 1865 M. Dan dia wafat pada tahun
1935 M. Ia masih keturunan Nabi Muhammad saw. dari garis Husain bin Ali
bin Abi Thalib.Pendidikannya dimulai di
Madrasah al-Kitâb di al-Qalamun kemudian dilanjutkan di Madrasah al-Rasyidiyyah
di Tripoli. Pada usia 18 tahun ia melanjutkan pendidikan di Madrasah
al-Wathaniyyah al-Islâmiyyah[1],
kemudian melanjutkan di al-Azhar pada tahun 1898 M.
B. Peranan Muhammad Rasyid Ridha
Muhammad Rasyid Ridha
sangat mengagumi pemikiran dan gerakan Jamaluddin al-Afghani serta seorang
muridnya, Muhammad Abduh. Melalui majalah al-’Utwatul Wuśqa, Ridha
mengenal pemikiran-pemikiran Jamaluddin Al-Afghani serta muridnya tersebut.
Sejak itu ia ingin sekali bertemu dengan kedua idolanya tersebut agar ia bisa
menimba pengalaman dari keduanya. Ia sempat ingin bergabung dengan al-Afghani
saat tokoh ini menetap di Istambul, tetapi niat itu tidak pernah tercapai.
Sewaktu Abduh diasingkan ke Beirut, kesempatan itu dipergunakan oleh Rasyid
Ridha untuk menemuinya. Semenjak itu ia lebih mengenal Abduh bahkan menjadi
salah satu murid setianya.
Bersama-sama Abduh, Rasyid
Ridha menerbitkan majalah al-Manâr. Majalah ini memiliki tujuan
yang sama dengan ’Urwatul Wuśqa, di antaranya adalah pembaruan
dalam bidang agama, sosial, ekonomi, memberantas khurafat dan bid’ah,
menghilangkan faham fatalisme, serta faham-faham yang dibawa tarekat.
Rasyid Ridha juga berjasa
besar dalam melanjutkan usaha gurunya dalam penafsiran al-Qur’an secara modern.
Tafsir iu kemudian dikenal dengan nama Tafsir al-Manâr.
Tafsir al-Manâr ini disusun Rasyid Ridha berdasarkan
ceramah-ceramah Muhammad Abduh. Sebelum menyelesaikan tafsir seluruh ayat
al-Qur’an, Muhammad Abduh meninggal dunia. Oleh karenanya Rasyid Ridha kemudian
menyelesaikannya.
C. Pemikiran Pembaruan
Muhammad Rasyid Ridha
Di antara pemikiran-pemikiran Muhammad Rasyid Ridho adalah:
1) Sikap aktif dan dinamis di
kalangan umat.
2) Umat Islam harus meninggalkan
sikap fatalisme (jabariyyah).
3) Akal dapat dipergunakan
untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an ataupun hadis tanpa meninggalkan prinsip
umum.
4) Jika ingin maju, umat Islam harus menguasai sains
dan teknologi.
5) Kemunduran umat Islam
disebabkan oleh banyaknya unsur bid’ah dan khurafat yang masuk ke dalam ajaran
Islam.
6) Kebahagiaan di dunia dan
di akhirat diperoleh melalui hukum alam yang diciptakan Allah.
7) Perlunya menghidupkan
kembali sistem pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
8) Khalifah adalah penguasa
di seluruh dunia Islam yang menguasai bidang agama dan politik.
9) Khalifah harus seorang
mujtahid besar yang dibantu para ulama dalam menerapkan prinsip-prinsip hukum
Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar